terkadang pengemis itu masih muda, atau bahkan tua renta. lantas, apa yang anda pikirkan? memberinya uang kah? atau ada yang cari aman untuk hanya memberinya makanan? atau malah tidak memberinya apa-apa?
ya, terkadang ada dilema yang muncul dalam menghadapi para pengemis yang biasa kita temui di setiap sudut kota. untuk landasan kita bertindak, mari kita sedikit mengintip bagaimana sikap rasulullah terhadap peminta-minta.
Anas bin Malik menceritakan bahwa suatu ketika ada seorang pengemis dari kalangan Anshar datang meminta-minta kepada Rasulullah SAW. Lalu beliau bertanya kepada pengemis tersebut, “Apakah kamu mempunyai sesuatu di rumahmu?” Pengemis itu menjawab, “Tentu, saya mempunyai pakaian yang biasa dipakai sehari-hari dan sebuah cangkir.” Rasul langsung berkata, “Ambil dan serahkan ke saya!” Lalu pengemis itu menyerahkannya kepada Rasulullah, kemudian Rasulullah menawarkannya kepada para
sahabat, “Adakah di antara kalian yang ingin membeli ini?” Seorang sahabat menyahut, “Saya beli dengan satu dirham.” Rasulullah menawarkanya kembali,”adakah di antara kalian yang ingin membayar lebih?” Lalu ada seorang sahabat yang sanggup membelinya dengan harga dua dirham.
Rasulullah menyuruh pengemis itu untuk membelanjakannya makanan untuk keluarganya dan selebihnya, Rasulullah menyuruhnya untuk membeli kapak. Rasullulah bersbada, “Carilah kayu sebanyak mungkin dan juallah, selama dua minggu ini aku tidak ingin melihatmu.” Sambil melepas kepergiannya Rasulullah pun memberinya uang untuk ongkos.
Setelah dua minggu pengemis itu datang kembali menghadap Rasulullah sambil membawa uang sepuluh dirham hasil dari penjualan kayu. Lalu Rasulullah menyuruhnya untuk membeli pakaian dan makanan untuk keluarganya, seraya bersada, “Hal ini lebih baik bagi kamu, karena meminta-meminta hanya akan membuat noda di wajahmu di akhirat nanti. Tidak layak bagi seseorang meminta-minta kecuali dalam tiga hal, fakir miskin yang benar-benar tidak mempunyai sesuatu, utang yang tidak bisa terbayar, dan penyakit yang membuat sesorang tidak bisa berusaha.” (HR Abu Daud).
Sungguh bijak dan solutif apa yang dilakukan rasulullah. rasul memberinya kail, bukan ikan. dari kisah ini, kita juga bisa menyimpulkan bahwasanya meminta-minta adalah pekerjaan yang akan menodai kita di akhirat kelak kecuali untuk 3 hal. fakir miskin yang benar-benar tidak mempunyai sesuatu, hutang yang tak bisa terbayar, dan penyakit yang membuat seorang tidak bisa berusaha.
wallahu a’lam
Sumber : http://muhammadrezza-k.blogspot.com/