BERZAKATLAH, ENGKAU AKAN MULIA…
Oleh: Hervi Firdaus, Lc. Al-Hafidz
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah : 261)
Ketahuilah bahwa syariat Islam akarnya kokoh, kaidah-kaidahnya terjaga, tidak kurang namun tidak berlebihan. Petaka yang menimpa kita bukan datang dari syariat agama melainkan datang dari mereka yang melanggarnya.
Salah satu di antara syariat Allah yang diturunkan bagi umat Islam adalah zakat. Zakat adalah suatu bentuk ibadah yang tidak bisa dipisahkan dari umat. Ia memiliki dampak langsung terhadap kehidupan manusia. Namun, kedudukan zakat bukanlah pemberian seseorang semata. Kedudukan zakat sama dengan ibadah shalat dan shaum, yang merupakan bagian Rukun Islam.
Setiap perintah atau larangan yang Allah turunkan kepada kita, mengandung tujuan dan hikmah. Manfaat zakat, selain tentunya akan dirasakan oleh penerima zakat (mustahik), juga akan dirasakan oleh orang yang memberi (muzakki). Tujuan dan manfaat zakat bagi muzakki adalah:
Zakat merupakan manifestasi syukur atas nikmat Allah
Sesungguhnya Allah SWT senantiasa memberikan nikmat kepada hamba-Nya, baik yang berhubungan dengan diri atau hartanya. Ibadah badaniyah merupakan pembuktian rasa syukur terhadap segala nikmat badan, dan ibadah harta merupakan perwujudan syukur terhadap nikmat harta. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, “Segala sesuatu itu ada zakatnya,” (H.R. Ibnu Majah). Maka zakatilah kesehatanmu, zakatilah mata dan penglihatanmu, zakatilah penglihatanmu, zakatilah ilmumu, zakatilah hartamu.
Zakat mensucikan jiwa dari sifat kikir
Sesuai artinya dalam bahasa Arab, zakat adalah suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Maka zakat yang dikeluarkan seorang muslim akan mensucikan jiwa dari segala kotoran dosa-dosa, mensucikan jiwa dari sifat-sifat buruk. Rasulullah bersabda, “Tiga hal yang akan merusak manusia: kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, dan manusia yang memandang hebat dirinya,” (H.R. Ath-Thabrani). Allah pun memberikan kabar gembira bagi kita di dalam Al-Qur’an, “Barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung,” (Q.S. 59:9, 64:16).
Zakat mengembangkan kekayaan dzahir dan batin
Dengan mengeluarkan zakat, ikatan sosial di antara umat akan semakin kokoh, hati akan bersatu atas dasar cinta dan kasih sayang karena Allah SWT. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits, “Ada tiga hal yang aku bersumpah atasnya dan aku akan memberitahukan kepada kalian, karena itu peliharalah, yaitu: bahwa harta tidak akan berkurang karena dikeluarkan zakatnya, tidak juga seseorang yang dizhalimi apabila bersabar atasnya melainkan Allah akan menambah kemuliaan karenanya, dan tidaklah seorang hamba membuka pintu untuk meminta-minta melainkan Allah akan membukakan baginya pintu kemiskinan.”