BANDUNG, Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah (LAZIS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) berkunjung ke Rumah Amal Salman ITB (12/7). Kunjungan LAZIS Unnes sebagai follow-up kesepakatan mesjid-mesjid kampus pada acara sosialisasi Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) di Jakarta (21/6). Pada acara tersebut disepakati bahwa mesjid-mesjid kampus akan mendirikan lembaga zakat di masing-masing masjidnya dengan mengacu pada sistem Rumah Amal Salman ITB.
Pada kunjungan ini, Dibahas mengenai program-program Rumah Amal Salman ITB, penggunaan software Rumah Amal, kegiatan-kegiatan bidang seperti marketing, Customer Service (CS), tindakan insidental, dan kegiatan-kegiatan yang didukung oleh Rumah Amal Salman ITB.
Muhammad Kamal Muzakki, Direktur Eksekutif Rumah Amal Salman ITB (ke tiga dari kanan), sedang menjelaskan program-program Rumah Amal Salman ITB kepada Pengurus LAZIS Unnes.
LAZIS Unnes sudah lama diselenggarakan di bawah BAI (Badan Amalan Islam) pada bidang BAZIS (Badan Zakat, Infak dan Sedekah). Namun pengelolaannya masih belum optimal. Sehingga kemaslahatan masih kurang dirasakan.
“Harapannya, ke depan LAZIS Unnes bisa menjadi lembaga zakat profesional, yang amanah, yang mampu memberikan kemaslahatan yang besar bagi masyarakat.” Ujar Ketua LAZIS Unnes, Edy Purwanto.
Edy menambahkan, LAZIS Unnes sudah diresmikan pada 23 Juni 2014 oleh Rektor Unnes. Nama lembaga zakat Unnes ini tetap LAZIS Unnes namun akan mencantumkan nama Rumah Amal Salman ITB. Jadi nantinya akan terpasang dua logo pada setiap dokumen, LAZIS Unnes dan Rumah Amal Salman ITB.
“Hasil pertemuan ini, kami sudah sepakat untuk bekerjasama. Kami akan duflikasi Rumah Amal di LAZIS Unnes.“ Ujar Direktur Eksekutif Rumah Amal Salman ITB, Muhammad Kamal Muzakki.
Sumber : Rumah Amal Salman ITB