Mengurai Polemik #KaburAjaDulu: Tantangan Generasi Muda dan Masa Depan Tenaga Kerja Indonesia

Oleh: Firyal Adilla Rahmadanti

Maraknya isu sosial, politik, dan ekonomi terkini telah menjadi fenomena yang tidak terduga di Indonesia. Era pemerintahan saat ini dianggap merugikan masyarakat, menimbulkan pertanyaan tentang arah kebijakan pemerintah ke depan. Berita yang muncul setiap hari menggambarkan kondisi Indonesia yang semakin memprihatinkan. Kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah berupaya menghapus kemiskinan melalui pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik, namun sering kali menciptakan masalah baru alih-alih menyelesaikan masalah yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam fase penuh tantangan dan memerlukan pendekatan yang lebih terukur untuk mencapai stabilitas sosial, politik, dan ekonomi di masa mendatang.

Highlight dari fenomena ini adalah kebijakan ekonomi yang semakin kontroversial, menyebabkan perubahan signifikan pada perekonomian makro. Isu-isu yang terangkat ini membuat masyarakat lebih peka terhadap keadaan yang terjadi, sehingga mendorong aksi yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Permasalahan kebijakan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi bersamaan menciptakan perdebatan, kontroversi, dan apatisme, terlihat dari munculnya tagar #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu. Salah satu faktor penyebab keresahan publik adalah pemangkasan anggaran sebesar Rp 306 triliun, yang berdampak besar pada sektor-sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan melemahnya daya beli masyarakat, meningkatnya angka pengangguran, dan ketidakpastian investasi publik.

Tagar #KaburAjaDulu menjadi ungkapan kekecewaan generasi muda terhadap kondisi tenaga kerja di Indonesia. Generasi muda atau Gen Z kini merasa bahwa negara tidak lagi menjadi tempat yang layak untuk mencari pekerjaan. Menurut Handayani dalam Tarigan (2021), terbatasnya lowongan pekerjaan dan rendahnya sumber daya manusia akibat pendidikan yang lemah serta kurangnya keterampilan menyebabkan meningkatnya angka migrasi ke negara lain. Migrasi ini dipilih sebagai upaya untuk memperoleh keuntungan finansial dan meningkatkan taraf hidup melalui pekerjaan di negara yang lebih menjanjikan.

Berbagai tanggapan mengenai #KaburAjaDulu mewarnai kolom komentar di media sosial. Sebagian warganet berpendapat bahwa langkah untuk pergi ke luar negeri demi memperbaiki taraf hidup dianggap dapat melunturkan rasa nasionalisme sebagai warga Indonesia. Mereka berargumen bahwa sebagai generasi penerus, kita seharusnya bangga dan peduli terhadap tanah kelahiran kita. Namun, ada juga warganet yang menyuarakan kekecewaan terhadap pemerintah karena dinilai kurang menghargai potensi warga. Mereka merasa bahwa gaji yang diterima tidak sebanding dengan keterampilan yang dimiliki, sehingga keputusan untuk mencari pekerjaan di luar negeri tidak akan mengurangi rasa nasionalisme mereka.

Dalam konteks ini, pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Tingkat kepedulian yang tinggi diperlukan untuk menghadapi tantangan ini dengan memperhatikan sektor-sektor penunjang sumber daya manusia seperti meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lapangan pekerjaan yang layak. Keberhasilan Indonesia dalam mengatasi tantangan ini sangat bergantung pada kemampuan pemerintah untuk mendengar aspirasi rakyat dan memperbaiki kebijakan demi mencapai stabilitas sosial dan ekonomi. Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai visi “Indonesia Emas” pada tahun 2045.

REFERENSI:

Soinbala, Y., Samin, M., & Mari, N. A. H. N. (2022). DAMPAK MIGRASI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK SEBAGAI PEKERJA MIGRAN INDONESIA (Studi Kasus di Desa Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan). Jurnal Geografi, 18(1), 1-10.

Samirin, W. (2024). Prabowo at Indonesia’s Helm Faces Challenges and Uncertainty. Global Asia Journal.

Brunswick Group. (2024). Indonesia Elections 2024: Continuity Under Prabowo Subianto.

Steptoe & Johnson LLP. (2025). Indonesia Under Prabowo Subianto: Outlook for Global Businesses.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *