Badai PHK: Ironi Negara dengan Penduduk Padat

Oleh: Nurul Khikmah

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak, per tahun 2024 terdapat sekitar 280 juta jiwa tercatat sebagai penduduk Indonesia dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0,82%, hal tersebut menyebabkan Indonesia menduduki posisi keempat sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Penduduk yang berjumlah banyak tersebut juga berpengaruh pada kepadatan penduduk di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023 kepadatan penduduk di Indonesia mencapai 147,27 orang/kmยฒ, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,08% dari tahun sebelumnya seiring dengan pertumbuhan penduduk yang juga mengalami kenaikan.

Kepadatan dan banyaknya penduduk berdampak pada jumlah angkatan kerja yang meningkat setiap tahun. Pada bulan Februari 2024, penduduk usia kerja mencapai jumlah sebesar 214 juta orang, dengan jumlah angkatan kerja sebesar 69,80% atau 149,38 juta dari jumlah penduduk usia kerja tersebut. Angka tersebut tergolong cukup besar bagi ketersediaan tenaga kerja yang ada, sejalan dengan prediksi bahwa Indonesia akan menghadapi era bonus demografi, di mana penduduk usia produktif akan mengalami peningkatan signifikan dengan proporsi lebih dari 60% penduduk usia nonproduktif, tepatnya pada tahun 2030 hingga 2040 mendatang.

Jumlah angkatan kerja terbagi menjadi dua yaitu, sebanyak 142,18 juta orang atau sebesar 95,18% bekerja dan sebanyak 7,20 juta orang atau 4,82% merupakan pengangguran terbuka. Perbandingan orang yang bekerja dan pengangguran terbuka terbilang cukup jauh, akan tetapi muncul masalah baru di mana terjadi badai PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebutkan bahwa terdapat 32.064 orang terdampak PHK pada periode Januari hingga Juni 2024, angka tersebut melonjak sebesar 21,45% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Tiga provinsi yang terdampak PHK paling banyak yaitu DKI Jakarta dengan jumlah 26.726 orang, disusul Jawa Tengah sebanyak 20.366 orang dan terakhir Banten sebanyak 18.013 orang. Fenomena PHK masal tersebut disumbang dari tiga sektor industri, yaitu manufaktur, teknologi, dan perbankan. Alasan yang mendasari PHK tersebut antara lain adalah mulai dari gangguan rantai pasok global dan penurunan permintaan internasional, kesulitan dalam mendapatkan pendanaan baru di tengah penurunan nilai investasi global pada 2022 dan 2023, hingga melakukan perampingan tenaga kerja dan beralih ke layanan digital untuk efisiensi operasional.

Hantaman badai PHK dan semakin dekatnya bonus demografi harus segera ditanggapi dan dicari solusinya dengan serius. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diperlukan dalam menghadapi kombinasi dua masalah tersebut agar bonus demografi yang terjadi pada masa yang akan datang tidak sia-sia. Pemerintah harus menambah dan mempersiapkan lapangan pekerjaan baru dalam rangka menghadapi badai PHK yang terjadi, kemudian pemerintah juga bertanggung jawab terhadap kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang akan menjadi tenaga kerja pada masa yang akan datang, hal tersebut bisa dilakukan dengan pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Sejalan dengan itu, masyarakat khususnya angkatan kerja dan calon angkatan kerja harus mempersiapkan diri untuk dapat mempelajari skill baru yang relevan sehingga menambah value diri agar bisa menghadapi bonus demografi dengan persaingan yang ketat di kemudian hari.

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. (2023, Maret 31). Badan Pusat Statistik. Diambil kembali dari bps.go.id: https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTQxIzI=/kepadatan-penduduk-menurut-provinsi–jiwa-km2-.html

Kementrian Ketenagakerjaan . (2024, April 30). 1data. Diambil kembali dari
satudata.kemenaker.go.id: https://satudata.kemnaker.go.id/data/kumpulan-data/1805

Kementrian Ketenagakerjaan. (2024, Mei 12). 1data. Diambil kembali dari
satudata.kemenaker.go.id: https://satudata.kemnaker.go.id/infografik/73

Nugroho, R. A. (2024, September 13). CNBC Indonesia. Diambil kembali dari
cnbcindonesia.com: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240913064015-4-

571515/badai-phk-hantam-indonesia-3-sektor-ini-yang-paling-
menderita#:~:text=Kementerian%20Ketenagakerjaan%20mencatat%20selama%20par

uh,menjadi%20penyumbang%20utama%20angka%20PHK.

Putri, D. L., & Nugroho, R. S. (2024, 04 25). KOMPAS. Diambil kembali dari kompas.com:

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/25/180000765/20-negara-penduduk-terbanyak-di-dunia-2024-indonesia-nomor-berapa-

?page=all#:~:text=Posisi%20keempat%20negara%20dengan%20penduduk,277.534.1
22%20orang%20pada%202023.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *