Job-Education Mismatch : Sebuah Opini tentang Disequillibrium Pasar Tenaga Kerja di Indonesia

Penulis: Kuni Al-Mustaniroh (Staff Departemen Riset 2023)

Dalam era yang didominasi oleh perkembangan teknologi dan perubahan ekonomi yang dinamis, ketidaksesuaiaan antara skill yang didapatkan mahasiswa selama berkuliah dan permintaan pasar tenaga kerja telah menjadi perhatian serius dalam dunia pendidikan dan karier. Kondisi ini menjadi fokus perdebatan yang luas, dengan faktor opini dan fakta yang berkontribusi pada kompleksitas masalah ini. Di Indonesia sendiri, terdapat fenomena pengangguran terdidik yang menjadi bukti bahwa individu yang memiliki pendidikan tinggi tidak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya akibat kurang optimalnya pemanfaatan tenaga kerja terdidik dan ketidak efisienan pasar kerja di Indonesia (Kabinet Kesekreriatan Republik Indonesia, 2019).

Pendidikan tinggi memang telah lama dianggap sebagai jalan menuju sukses dalam meniti karier. Dengan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mahasiswa akan memperoleh pengetahuan akademis yang kuat, serta kemampuan analitis dan pemikiran kritis. Mereka dilatih untuk menguasai teori-teori dan konsep-konsep yang mendasar sesuai dengan jurusan mereka. Namun, pasar tenaga kerja modern memiliki tuntutan yang semakin berubah dan beragam. Industri dan perusahaan kini lebih mengutamakan keterampilan praktis, keahlian dalam teknologi terbaru, dan kemampuan beradaptasi dengan cepat. Seiring dengan perubahan-perubahan tersebut, pasar tenaga kerja menuntut lulusan yang siap untuk tampil produktif dari hari pertama mereka bekerja.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan bahwa perusahaan kesulitan mencari karyawan dengan skill digital (Medcom.id, 2022). Hal ini menunjukkan bahwa adanya perubahan teknologi yang cepat mempengaruhi permintaan tenaga kerja di Indonesia yang juga didukung oleh data dari World Digital Competitiveness 2021 yang mencatat daya saing digital di Indonesia berada di peringkat 53 dari 64 negara. Skill yang relevan saat ini mungkin saja menjadi usang dalam beberapa tahun ke depan. Lebih lanjut, dampak tidak bertemunya sisi demand dan supply pada pasar tenaga kerja ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan terkait penyerapan tenaga kerja. Misalnya saja, tingkat pengangguran sarjana, di mana banyak lulusan universitas menghadapi kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan gelar mereka.

Melansir dari LinkedIn, platform media sosial yang berfokus pada bisnis dan karir merangkum 10 skill yang paling diminati oleh perusahan di tahun 2023, diantaranya sebagai berikut:

1.  Manajemen, memiliki kemampuan manajemen yang efektif akan menjadi pendorong utama dalam hal keterlibatan, produktivitas, dan retensi karyawan. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang diperlukan dalam semua fungsi pekerjaan, misalnya banyak diminta dalam hal bisnis, penjualan, teknik informatika, project/program management, pemasaran dan perektrutan.

2.  Komunikasi, kemampuan ini penting seiring dengan penerapan kerja jarak jauh atau Work From Home yang menjadikan keterampilan komunikasi yang kuat menjadi lebih penting dari sebelumnya, terutama ketika karyawan bekerja secara asinkron atau berkomunikasi secara virtual. Karyawan harus dapat berkomunikasi dengan jelas baik secara langsung maupun melalui berbagai saluran termasuk email, pesan instan, perangkat lunak manajemen proyek, dan video.

3.  Customer Service, pentingnya memiliki skill ini meluas ke setiap karyawan yang akan melakukan kontak dengan pelanggan, termasuk tenaga penjualan, spesialis penagihan, dan teknisi dukungan. Layanan pelanggan yang luar biasa bisa membangun loyalitas dan membantu organisasi mendapatkan bisnis yang berulang dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

4.  Kepemimpinan, keterampilan kepemimpinan yang efektif akan sangat penting untuk mempermudah proses beradaptasi dengan tantangan dan peluang baru, menginspirasi tim untuk melakukan yang terbaik, serta mendorong inovasi agar tetap relevan di keadaan pasar yang terus berubah atau dinamis.

5.  Penjualan, Keterampilan ini digunakan dalam berbagai fungsi pekerjaan karena berbagai alasan. Misalnya, perekrut menggunakan keterampilan penjualan untuk menarik dan melibatkan kandidat pekerjaan. Pemimpin perusahaan menggunakan keterampilan penjualan untuk mendapatkan sponsor. Dan tenaga penjualan memerlukan keterampilan ini untuk mencapai kesepakatan dan mempertahankan pelanggan.

6.     Project Management, keterampilan ini berperan penting dalam memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan dalam standar kualitas yang dapat diterima.

7.  Research, keterampilan ini penting di tengah-tengah lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat untuk pengambilan keputusan dan pengembangan strategi. Misalnya meneliti tren pasar, perilaku pembeli, dan teknologi baru agar tetap relevan.

8.  Analytical skills, sebagaimana perusahaan mempekerjakan karyawan yang mempunyai spesialisasi dan kompetensi tertentu, maka keterampilan ini diperlukan agar setiap karyawan secara mandiri dapat memecahkan masalah yang kompleks dan membuat keputusan yang tepat.

9.  Marketing, kemampuan ini penting karena dengan pemasaran dapat membantu organisasi untuk membedakan diri dari kompetitor. Baik itu dengan membangun solusi inovatif, menawarkan solusi tersebut kepada pelanggan, atau melibatkan talenta yang banyak diminati.

10.  Teamwork, kerjasama tim memungkinkan pemecahan masalah secara kolaboratif yang dapat menghasilkan solusi yang lebih inovatif.

Mengatasi ketidakcocokan skill antara mahasiswa dan pasar tenaga kerja adalah tantangan yang memerlukan tindakan konkret. Disamping universitas memberikan kurikulum yang relevan atau bekerjasama dengan perusahaan sebagai pencari karyawan dari sisi demand, mahasiswa yang nantinya akan berperan di sisi supply dengan menjadi pencari kerja setelah lulus juga harus memiliki kemauan untuk mengembangkan diri di luar kelas, mahasiswa juga memiliki peran penting dalam mengembangkan skill mereka sendiri melalui pelatihan, kursus online, dan proyek-proyek pribadi supaya bisa menyesuaikan dengan kemampuan-kemampuan yang telah dirangkum diatas.

Ketidakcocokan antara skill mahasiswa dan pasar tenaga kerja adalah tantangan serius dalam dunia pendidikan. Namun, dengan kolaborasi, adaptabilitas, dan komitmen bersama antara mahasiswa dan pemerintah melalui program-program yang relevan, dapat mengatasi permasalahan ini dan mempersiapkan generasi muda untuk sukses di dunia kerja yang sangat dinamis. Semoga masa depan pendidikan dan karier menjadi lebih selaras, yang akhirnya dapat menciptakan peluang yang lebih baik bagi semua.

References

Dewar, J. (2023, 3 16). The Most In-Demand Skills for 2023. Retrieved from LinkedIn.com: https://www.linkedin.com/business/talent/blog/talent-strategy/linkedin-most-in-demand-hard-and-soft-skills

Kabinet Kesekreriatan Republik Indonesia. (2019, 05 16). Govโ€™t to Address Job-Skills Mismatch in Labor Market. Indonesia.

Medcom.id. (2022, 11 23). Menaker Sebut Indonesia Kekurangan Talenta Digital. Indonesia.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *