Krisis impor pangan di negeri agraris

Tweet Scientific

Indonesia Sebagai negara agraris dianugerahi kekayaan alam yang melimpah ditambah posisi indonesia yang dinilai stratesis. Dilihat dariย sisi geografis, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi. Kondisi ini yang membuat Indonesia memiliki lahan yang subur danย banyak jenis tumbuhan yang dapat tumbuh dengan cepat. Namun masalah pangan masih menjadi masalah yang menarik perhatian tiap tahunnya. Hal ini terjadi karena wilayah sesubur indonesia dan memiliki wilayah pertanian kurang lebih mencapai 70 juta ha. Untuk kebutuhan bahan pangan indonesia masih sangat bergantung pada pasar impor, pasalnya terdapat enam dari kebutuhan pokok harus dicukupi dari negara lain.

Demi merealisasikan cadangan pangan pemerintah (CPP) sesuai peraturan presiden nomor 125 tahun 2022 tentang CPP jalan impor merupakan pilihan utama. Pada tahun 2023 pemerintah berencana akan mengimpor jagung 527.241 ton, kedelai 746.956 ton, bawang putih 190.325 ton, daging sapi 89.054 ton, gula konsumsi 448.550 ton dan beras sebesar 2 juta ton.

 Bagi indonesia pangan sering di identifikasikan dengan beras karena jenis pangan ini merupakan makanan pokok utama. Berdasarkan data kementrian perdagangan harga beras di indonesia terus naik sepanjang kuartal pertama 2023. Pada maret 2023 harga beras kualitas premium secara nasional sudah mencapai 13.713 per kilogram  sedangkan untuk beras kualitas medium sudah mencapai 11.869 per kilogram. Penyebab harga beras tinggi karena biaya produksi yang tinggi serta stok beras menipis.

Impor beras pada tahun ini menjadi impor yang paling banyak dilakukan. Pemerintah mengungkapan alasan dilakukannya impor yaitu untuk memenuhi stok CBP Bulog serta antisipasi dampak fenomena el nino yang dapat menyebabkan kebutuhan beras nasional berkurang, adanya gagal panen pada februari sebanyak 820.000 ton akibat dampak La Nina dan potensi gangguan produksi akibat El Nino. selain itu, bulog tak mampu menyerap gabah atau beras petani secara optimal lantaran harganya yang tinggi.

Stabilitas pangan dan harga belum tercipta dengan baik di indonesia jumlah produksi produk pertanian dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi konsumsi makanan yang pesat sehingga mendorong impor terus menerus dari berbagai negara. Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian, pengelolaan lahan pertanian yang masih tradisional serta jumlah petani diindonesia yang mulai berkurang sehingga sulit untuk memenuhi jumlah permintaan dari banyaknya konsumen.

REFERENSI

Maruf, M. (2023, Juli 5). Indonesia Negara darurat Impor Pangan. Retrieved from cnbcindonesia: https://www.cnbcindonesia.com/research/20230704185303-128-451320/indnesia-negara-darurat-impor-pangan

Media Indonesia. (2023, April 18). Penyebab Serapan gabah dan Beras Bulog masih rendah. Retrieved from Media Indonesia: https://mediaindonesia.com/ekonomi/575116/penyebab-serapan-gabah-dan-beras-bulog masih-rendah

Widi, H. (2023, April 10). Jalan Impor Pangan. Retrieved from Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/opini/2023/04/09/jalan-impor-pangan

,

2 responses to “Krisis impor pangan di negeri agraris”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *